Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Minggu, 06 November 2011

"KEBAHAGIAN MILIK MEREKA YANG BERHARAP"
Sampai sekarang aku belum bisa menemukan alasan yang tepat kenapa bisa percaya dengan kalimat di atas....


Ya,dimana lagi kalau bukan dunia maya yang bisa ngasih informasi tentang apa aja yang ada di muka bumi ini,mulai dari berita selebriti,politik,olahraga,sampai produk panci terkenal  seantero bumi ini yang mau ngeluncurin produk barunya biarpun masih desain nya doang langsung update disini. Ditambah maraknya jejaringan sosial yang mulai menjamur keberadaanya. Dan disini pula akar dari masalah yang tak diundang ini mekar.

3 tahun yang lalu,berlatar belakang dinding lusuh sekolahan yang dipenuhi coretan manusia labil. Mereka para siswa bengal berkelakuan macam setan itu dengan bangganya menodai dinding mulus itu dengan rangkaian huruf IAB  gang gaul !!! aku tak tau apa arti dari 3 huruf itu namun yang pasti itu adalah singkatan dari 3 nama bodoh dan yang pasti mereka adalah siswa yang tak tau dengan apa arti kebersihan tembok dan yang lebih pasti lagi mereka adalah siswa berkelakuan setan,ntah apa yang ada di benak mereka saat menggoreskan huruf-huruf yang menghancurkan selera itu,tapi kawan disini kita bukan membahas tentang kelakuan para siswa berkelakuan macam setan tersebut !!!
 Ditemani nyamuk lapar dan bersandarkan dinding gang gaul yang catnya mulai mengelupas,aku masih setia menunggu waktu detik-detik proses status jomblo menjadi berpacaran. Saat itu waktu bagai bersekongkol memperlambat putaran dari porosnya,ya memang benar yang dibilang orang waktu terlalu lama bagi mereka yang menunggu. Lonceng tanda jam pelajaran usai membuyarkan lamunanku yang sedari tadi ingin segera menghancurkan 3 nama bodoh yang bertengger tepat disampingku. Namun niat itu urung terlaksana saat sosok indah yang menggemparkan dada tersenyum seraya menyapa "hey,sorry ya telat dikit,soalnya bu guru ngasih tugas PR,gak apa apa kan ?? oh ya,gak apa apa jawabku gugup .....
Hening,begitula 10 menit pertama sejak awal kedatangannya, "ada apa ?" katanya membuyarkan hening yang membuatku pening, aku terpaku "katanya mau ngomong,ya uda ngomong aja " tatapannya membuatku semakin bergeming, "ya uda kalau gak mau ngomong aku pulang ya ..." tetap saja hening...
Keheningan itu berlanjut hingga 3 tahun kemudian, dan dalam 3 tahun tersebut aku masih terjebak dalam lingkaran hening ketidakpastian, dan di 3 tahun itu juga aku seperti kehilangan sesuatu yang tak pernah kumiliki sekalipun,kadang dunia ini begitu tragis kawan.
3 tahun menjalani ketidak pastian itu membuatku menjadi sosok pria yang ntahlah,sampai sekarang aku belum  mendapatkan kata yang tepat untuk mengisi kekosongan itu, yang pasti sampai sekarang aku berusaha untuk mencari jalan keluar dari lingkaran ketidak pastian itu yang ntah kapan datangnya,biar waktu yang menjawab semua.
Seiring berjalannya detik menjadi hari,waktu menempatkan ku pada suatu dinamika perubahan yang konstan,dimana lagi kalau bukan ditanah perantauan,ditanah dimana aku menemukan wajah wajah baru,teman teman baru,bahasa baru,budaya baru dan yang pasti tempat tidur yang baru. Disini berbagai macam polemik ketemui dan disini juga ketemui cara mengatasinya,namun tetap urung bisa keluar dari lingkarang yang mulai mencekik ini. 3 tahun merupakan waktu yang cepat bagi mereka yang dilanda asmara,namun terlalu lama bagi mereka yang takut dan disini aku menjadi salah satu dari mereka yang terjebak dalam suasana waktu terlalu lama bagi mereka yang takut. Ya aku masih saja takut kehilangan sosok yang tak pernah kumiliki sekalipun,aku terlalu lugu untuk hal seperti ini,aku terlalu berharap...
Bermula dari rasa penasaran yang akut tentang jaringan sosial yang marak merebak dewasa ini aku sebagai kaum patriotik yang eggan mendekati kata "katrok" tak mau ketinggalan juga tentang fenomena ini. Dengan dibantu saudara kandungku yang telah terlebih dahulu menggunakan jasa dari  jejaringan sosial tersebut ditambah celotehannya yang selalu menyulut emosi didalam darahku "hari gini gak punya  facebook  apa kata dunia !!!" membuatku terpaksa menjadi kacung sementara untuknya dengan andil jika aku mencuci pakaian luar & dalamnya ia berjanji akan membuatkanku akun jejaring sosial terkutuk itu. Jadilah aku mengerjakan pekerjaan yang menyebalkan itu demi sesuap akun jejaring sosial. Perlu diketahui jika kawan butuh pertolongan antar saudara kandung bersiaplah untuk menerima imbalan beban mental & pikiran,sungguh lihai saudara kandungku itu.
Dalam pada itu hari demi hari kulalui tanpa sedikitpun melewatkan updatetan status dari home yang tampil dilayar ponselku,beragam macam kalimat tersusun rapi berikut nama nama dari para penggunanya. Berbagai macam karakter orang kutemui disini,mereka secara naluria mengekspresikan situasi dan kondisi mereka dari nyata ke maya,sungguh kagum ku dibuatnya. Ada yang sedang bersedih putus dengan pacarnya,gembira karna berhasil bolos,tertawa tanpa sebab,membuat beragam kata mutiara,makan bakso di dalam plaza,bahkan mandi. Ditambah lagi begitu banyaknya orang-orang dipertemukan oleh jejaringan sosial tersebut. Kekaguman pun berlangsung.
Kita tahu Tuhan punya rencana sendiri untuk kehidupan kita,semua kisah realita kita seperti skenario alami yang dirancang sedemikian rupa olehNYA dengan kita sebagai lakon dari sepotong nyawa yang dihembuskanNYA untuk menjalankan peran yang masing masing nyawa tersebut telah ditulis naskahnya, dan tentunya dengan IA sebagai sutradaranya. Hal ini biasa disebut dengan panggung sandiwara. Rencana rahasia kadang aku menyebutnya.
Rencana rahasia tersebut mengantarku ke depan pintu gerbang episode penuh gerang. Suatu hari di 3 tahun kemudian itu,kutemukan diriku berada disuatu tempat berhias pasir putih membentang panjang yang dijilati ombak menawan berpacu menuju hamparan bibir pantai seakan sepasang kekasih yang tengah kasmaran saling kejar kejaran yang berujung pelukan. Sungguh pemandangan yang selalu kudambakan. Tiba tiba sosok bayang indah yang menggemparkan dada itu melintas dibenakku seiring suara ombak yang menggempur tebing karang yang curam. Suasana di samping dinding sekolah kembali menghanyutkanku dalam aliran kerinduan,begitu jelasnya suasana tersebut,bergetar aku dibuatnya,hanya aku yang bisa merasakan. Dalam hati bertanya sedang mengapa ia sekarang,apakah sudah makan,mandi, atau sedang berdandan,aku terpesona dengan lamunan ini,sungguh terkadang cinta dapat mengantar kita menembus ruang & waktu hanya dalam sekejap,ya sekejap kawan. Setelah 3 tahun itu melalui deru ombak yang menggempur tebing curam, Tuhan menyelipkan ingatan disamping dinding sekolah kembali padaku yang mulai terlupakan. Saat itu aku sangat senang,rasa senang yang tak dapat ku ungkapkan,begitu indah begitu nyaman hanya aku yang merasakan, ku ulangi hanya aku yang merasakan kawan tak kan kubagi pada siapapun rasa bahagia ini, sungguh cinta membuat ku menjadi kikir.
Berhubung dengan tak adanya kontak yang bisa kuhubungi hanya untuk sekedar menanyakan ia sudah makan apa belum,sedikit banyak membuatku kecewa. Padahal sebelumnya aku telah menyiapkan mental baja untuk menanyakan apakah dia sudah makan itu saja,selebihnya biar suasana yang menjawab. Kucoba tanyakan kepada kawan kawan sekolah mereka jawab tak punya, kutanya pada kawan terdekatnya ia jawab juga tak punya,kutanya pada ibu bapaknya kali ini aku yang tak punya kontaknya, aku makin kecewa. Aku tak tau lagi harus mengadu ke siapa, tiba tiba saja aku teringat dengan jejaring sosial itu dimana dengan sebuah akun kita terhubung dengan berjuta umat didunia. Aku merasa lega, sedikit tertolong oleh jejaring sosial yang canggih ini, kelak suatu hari aku harus menemui siapa orang yang membuat jejaring sosial ini, aku ingin berterima kasih padanya karna telah membuat jutaan orang dipertemukan lalu berkenalan,berpacaran hingga ke jenjang pernikahan, ada juga yang dipertemukan kembali setelah bertahun tahun tak bersua,ya jejaringan membuat pencerahan bagiku,sekali lagi aku ingin berterima kasih pada pencetus jejaring sosial ini. Aku makin kagum dengan jejaring sosial ini.
Pantulan cahaya monitor menerangi jemariku yang tampak ingin memijit setiap onggokan keypad keyboard yang terbentang gagah, pandangan ku tak lepas dari tampilan home yang sebentar sebentar berubah karna banyaknya status yang ingin tampil berharap dilihat,disukai, dan dikomentari seperti ajang pencarian bakat yang juga marak belakangan ini. Pandanganku tak lepas dari layar home bagian tengan bertuliskan search,kolom yang difungsikan sebagai jalan pintas pencari nama nama akun yang kita kenal maupun tidak dikenal,cara kerjanya cukup mudah hanya dengan mengetik nama email atau user name maka secara otomatis  program akan melakukan tugas mulianya mencari data dari email atau user name yang kita masukan tadi dan bertemulah kita langsung dengan sipengguna akun tersebut dengan tampilan profile,info,foto dll yang bersangkut paut dengan pengguna akun tersebut. Namun sayangnya aku juga tak punya alamat email sosok indah yang menggemparkan dada tersebut, membuatku kembali lagi ke pelukan kecewa, kekecewaan ini berlanjut saat ku beranikan diri mengetik namanya,program berkerja dan menghasilkan ribuan nama yang sama, kecewa memelukku tambah erat. Dengan berat hati terpaksa satu persatu kuseleksi nama serupa yang ribuan banyaknya namun beda wajah, begitu lamanya hingga ku terjaga saat mentari mulai gagah di puncaknya.
Dering ponsel membuatku terjaga, sejenak kucoba kumpulkan segenap nyawa yang berterbangan agar kembali kepada raga yang tampak lemah, kuraih ponsel tersebut terdengar suara sayup sayup dari seberang sana bertanya " mas galonnya udah di anter belum? ",aku diam mencoba mencerna pertanyaan tersebut dan kemudian giliran ku yang bertanya " galon ?? maksudnya mbak ? dia bertanya lagi,aku ketus karna pertanyaan ku belum terjawab "oh maaf mas bukan orang yang nganter galon ya,maaf mas salah sambung " tut tut, telpon terputus,saat itu ingin sekali kuputuskan aliran denyut nadi wanita tersebut biar dia mampus,aku makin ketus. Secangkir teh panas menemaniku hari ini,kembali kutatap layar monitor yang masih setia dengan ribuan nama yang sama, kepulan asap rokok berterbangan membentuk susunan yang abstrak tampak bagiku,sungguh benar adanya jika apapun yang kita lihat dari sudut yang berbeda akan tampak menjadi karya seni yang mungkin saja tinggi nilai jualnya,sungguh Tuhan maha seni. Dalam pada itu aku masih saja sibuk mencari informasi sosok yang menggemparkan dada itu, seakan tak pernah lelah hari demi hari tak pernah lepas untuk mencari informasi akunnya,sungguh aku merasakan apa itu yang disebut kekuatan cinta yang membuatku tak pernah lelah untuk mencari informasi tentang dia, ya tentu saja informasi akunnya.

Pencarian itu pun terhenti disebuah akun yang tidak bisa kusebut namanya disini #secret, akun yang penuh dengan misteri yang selama ini ingin kupecahkan,akun yang membuatku degdegan,akun yang membuatku penasaran,saat itu kupastikan tak ada seorangpun yang boleh tau tentang akun ini, akun ini bagai misi FBI yang akan mengungkap kasus terorisme di USA yang melibatkan Osama bin laden dan aku sebagai agen rahasia yang paling diandalkan untuk kasus ini.
Perlahan namun pasti kubuka lembaran informasi mengenai akun tersebut,tak banyak aktifitas dunia maya yang ia kerjakan,terakhir kali ia berinteraksi dengan sesama penduduk dunia maya sekitar 4 bulan yang lalu,waktu yang berbanding 360 derajat dari pada kebanyakan pengguna jaringan sosial yang setiap menit saling menyapa. Namun aku senang tak kepalang,karana dapat melihat foto dengan pose mulut agak dimonyongkan itu,suatu rasa yang jarang sekali terjadi dalam hidupku, aku jatuh cinta. Namun kebahagian itu tak berlangsung lama, didorong rasa penasaran yang berapi api membuatku tak puas hanya dengan satu foto saja,ya kuingin melihat dia dengan pose yang berbeda agar rasa ini lebih menggelora. Satu persatu gambar kulihat, benar saja kutemukan pose yang berbeda dan aku semakin cinta. Kebahagian itu terhenti pada gambar foto paling bawah, ragaku terguncang rasanya,betapa tidak sosok indah yang menggetarkan dada itu berpeluk mesra dengan pria yang aku tak tau siapa dan yang pasti pria itu adalah kekasihnya, Sungguh aku kecewa,kecewa tingkat dewa,kecewa yang tak terperihkan,bayangkan saja dalam hitungan menit aku yang  tadinya merasa menjadi orang paling bahagia didunia karna dapat menemukan informasi akunnya plus melihat foto fotonya hancur seketika karna sebuah gambar 2 dimensi yang memporak porandakan pondasi kebahagian itu, aku begitu terpukul dibuatnya tapi juga tak tau apa alasan mengapa aku begitu kecewa oleh sosok yang menggemparkan dada itu,aku kecewa dengan orang yang bahkan tak pernah menjalin hubungan spesial bersamaku. Ini seperti cemburu tingkat tinggi, aku tak dapat mengungkapkannya.

Semenjak itu aku berjani pada diri sendiri untuk tidak lagi menyapa akun tersebut, apa lagi menemuinya, namun suatu hari kutemukan sebuah kalimat tertera di earing sosiallagi tentunya yang menyebutkan bahawa  "KEBAHAGIAN MILIK MEREKA YANG BERHARAP ", kalimat ini seolah menghembuskan roh penguat jiwa dan raga ntah kenapa aku begitu bergetar dibuatnya, kalimat ini seakan punya daya magis yang sangat kental hingga membuatku tertarik masuk ke pusarannya,kalimat ini bagai hujan di musim kemarau yang sangat panjang.

1 tahun kemudian. Setelah kejadian tragis di akun jejaring sosial itu, diriku tak henti mencari informasi tentang sosok yang menggemparkan dada itu yang walaupun hanya dapat melihat gambarnya yang kemarin telah menghancurkan dada yang tengah gempar ini. Jujur ingin sekali ku berkunjung ke kotanya,ya apa lagi kalau bukan ingin melihat senyum yang menggemparkan dada itu. Rasa percaya diri yang kuat dan didorong keyakinan bahwa suatu saat sosok indah yang menggetarkan dada tersebut hidup bahagia di masa depan bersamaku, disini kudapati pelajaran yang sangat berharga bagiku bahwa keihklasan dan kesabaran jika digabungkan akan menjadi kebahagian yang hakiki aku percaya itu walau belum bisa membuktikannya, biar waktu yang jawab semua.
Hidup akan berlanjut seperti biasa semestinya, kadang kadang ku beranikan diri untuk menelponnya,hanya sekedar bertanya  "lagi ngapain sekarang,apakah sudah makan,mandi, atau sedang dandan ??" ya jejaring sosial kembali membantuku lagi menemukan no telponnya. Namun tak dapat kupungkiri disini peran jejaring sosial sangat banyak membantuku walau pada akhirnya juga menyayatku...


0 komentar:

Posting Komentar